Little Known Facts About cerita nabi muhammad dan khadijah.
Little Known Facts About cerita nabi muhammad dan khadijah.
Blog Article
continues With all the gatherings of nine AH and 10AH and provides different accounts of the hajjat al –wada ( the farewell pilgrimage) and the events bordering the Demise of your Prophet Muhamad.(saw)
demikian juga Imam Syuyuthy menulis kitab Al Khoshooishul Kubro . akan tetapi kitab-kitab ini pun membutuhkan satu perhatian yang sangat serius agar lebih dapat di manfaatkan.
detikNews detikEdukasi detikFinance detikInet detikHot detikSport Sepakbola detikOto detikProperti detikTravel detikFood detikHealth Wolipop detikX 20Detik detikFoto detikHikmah detikPop Layanan
Secara bahasa matan adalah sesuatu yang keras/terjal dan mencuat dari tanah[seven], sedangkan menurut Istilah, matan merupakan susunan kalimat yang tercantum pada akhir sanad pada umumnya dan terkadang ditulis sebelum sanad, yang berarti teks dari khabar itu sendiri. Dan yang dimaksudkan dengan studi matan disini adalah mempelajari nash-nash (teks khabar) dari berbagai seginya;diantaranya ada yang memfokuskan pada penelitian di seputar keshohihannya,apabila tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip Syariah dan kaidah-kaidah yang sudah pasti (qath’iy);tidak berlawanan dengan watak zaman dimana peristiwa itu terjadi,tradisi mesyarakat dan nilai-nilainya, dan tidak bertentangan dengan watak alami sesuatu dan informasi-informasi kesejarahan yang telah legitimate, atau tidak mengandung sesuatu yang tidak mungkin atau kemustahilan, dan lain-lain.
Memang, perjalanan dakwah mengalami hambatan tetapi Rasulullah telah memperjuangkannya dengan percaya diri dan tanpa pamrih serta tidak segan menghadapi berbagai macam tantangan. Kader-kader yang telah direkrut oleh beliau dengan sebaik-baiknya selalu dengan setia berjuang bersamanya. Adapun mereka yang hijrah ke Habsyah dapat dibagi kedalam tiga golongan : Pertama, kelompok pemuda Qureisy. Mereka adalah putra-putri keluarga aristokrat Qureisy yang memiliki kecerdasan tinggi, berbakat dan teguh dalam pendirian. Mereka bergabung kedalam dakwah atas keyakinan mendalam yang tak akan pernah tergoyahkan lagi. Termasuk dalam kelompok ini Abu Bakar, Ali ibn Abi Thalib, Hamzah, Abu Salamah, Usman, Umar, claimed dan Ubeidah. Mereka inilah yang akan tercatat sebagai pahlawan-pahlawan terkemuka dan simbol perjuangan yang gigih dalam sejarah umat manusia. Kedua, kelompok pemuda dari kalangan rakyat biasa. Mereka masuk Islam dengan semangat tinggi penuh cita-cita akan dapat mengembangkan bakat dan memperoleh kesempatan berperan aktif dalam kehidupan sosial. Adalah tradisi jahiliyah bahwa putra kedua dan seterusnya tidak mempunyai fungsi dalam keluarga ketimbang anak sulung, sehingga mereka praktis menganggur dan menghabiskan waktu luang dengan memburu atau bersendagurau. Kejelian Muhammad dalam mengarahkan dakwah kepada mereka melambangkan keahlian seorang pemimpin. Termasuk dalam kelompok ini Mush'ab ibn Numeir dan Usman ibn Madz'un. Ketiga, kelompok kaum lemah (al-mustadz'afien) yang tidak mempunyai standing sosial yang berarti dalam tatanan masyarakat jahiliyah. Mereka adalah korban eksploitasi dan perlakuan sewenang-wenang oleh elit penguasa Qureisy.
Muhammad yang dijawabnya dengan tidak, "mana mungkin mata-mata Muhammad sampai ke al-tihyar? tambahnya. Selanjutnya al-Waqidi mengisahkan: "Ketika kafilah melewati perbatasan, kedua utusan Rasulullah masih menginap di kediaman Kasyad dan esok harinya mereka berangkat dengan bergegas diantar oleh Kasyad melewati pesisir Houran. Dalam waktu yang sama Rasulullah dan angkatan perangnya beranjak dari Madinah menuju tempat pertemuan yang ditentukan sebelumnya, yaitu Tirkan. Rasulullah sangat menghargai bantuan Kasyad tersebut, sebab itu beliau menawarkan kawasan Yanbu' kepadanya tetapi ia menolak dan memberikan hak itu kepada kemanakannya”. Kiranya cukup jelas strategi yang dicanangkan Rasulullah untuk menarik simpati suku Juhaena yang memiliki kekuasaan teritorial memanjang dari Tihyar sampai Yanbu'.
Fragments of several other recensions. Guillaume lists them on p. xxx of his preface, but regards A lot of them as so fragmentary as to generally be of little worth.
Mengetahui bahwa banyak pemeluk Islam berniat meninggalkan Mekkah, masyarakat jahiliyah Mekkah berusaha mengcegahnya, mereka beranggapan bahwa bila dibiarkan berhijrah ke Yastrib, Muhammad akan mendapat peluang untuk mengembangkan agama Islam ke daerah-daerah yang jauh lebih luas.
Sebagai kepala negara saat itu, ucapan Rasul langsung ditaati oleh seluruh umat muslim tanpa ada perlawanan.
Sebagai penutup, berikut disajikan jadual tahun terjadinya setiap peristiwa penting dalam periode Mekkah berdasarkan penanggalan Masehi: Tahun 610 M
Memahami sirah Nabi sebagai sirah yang komprehensif (menyeluruh) dan sempurna yang menggambarkan satu pribadi yang sempurna
berangkat ke tempat tujuan dengan sabdanya: “Kafilah dagang Qureisy akan lewat, barangkali Allah akan menganugerahkan kekayaan mereka kepada kalian”. Beliau tidak menyinggung akan ada perang padahal kemungikan untuk itu sangat besar. Setelah melakukan berbagai transaksi jual-beli yang cukup menguntungkan, kafilah berangkat meninggalkan Ghazzah bersama barang-barang bawaan dan kekayaannya menuju Mekkah melalui Az-Zarqa kemudian Adzru'at. Sebelum tiba di Mi'an salah seorang dari suku Judzam menyampaikan informasi bahwa kaum muslim akan menghadang mereka. Diriwayatkan oleh AlWaqidi bahwa “salah seorang dari suku Judzam menemui mereka (kafilah) dan melaporkan bahwa pada saat kafilah berangkat menuju Syam, Muhammad telah merencanakan untuk menyerang mereka tapi terlambat”. Yang dimaksud adalah operasi gazwat al-abwa. Di sini terdapat kekeliruan dalam riwayat yang mengatakan bahwa Muhammad menunggu kafilah selama satu bulan sebelum kembali ke Yatsrib. Kemudian lebih lanjut sang Judzami melaporkan bahwa “jika pada saat berangkat dengan bawaan ringan dan sedikit saja Muhammad sudah berambisi menyerang kafilah maka sepulangnya kafilah dengan bawaan berat berikut kekakayaan melimpah akan lebih memancing lagi ambisinya, dan kali ini pasti sudah mempunyai perencanaan yang lebih matang. Maka waspadalah dan jaga sirah nabi muhammad saw kafilah baik-baik, karena aku tidak melihat ada persiapan persenjataan. Selanjutnya terserah bagi kalian menentukan keputusan”. (Al-Waqidi Vol. 1/28) Kiranya jelas bahwa sang Judzami cukup prihatin terhadap bahaya yang mengancam kafilah. Suatu indikasi bahwa dirinya adalah sekutu Qureisy. Suku Judzam umumnya adalah orang-orang Arab Nasrani atau keturunan bangsa Romawi. Hal ini menunjukkan bagaimana orang-orang Qureisy mengatur keamanan kafilah dan perdagangannya di Syam dan dari Syam ke Mekkah.
yang tercatat dalam buku Muhammad karya Husein Heikal sebagai buku Sirah yang terpopuler dewasa ini. Diriwayatkan “tatkala Muhammad sedang tidur suatu hari di dalam gua hira beliau kedatangan malaikat membawa suatu lembaran lalu menyuruhnya membaca, Muhammad menjawab: apa yang aku baca? Terasa malaikat seakan mencekiknya kemudian melepaskan dan menyuruh lagi membaca yang dijawabnya seperti semula: apa yang kubaca? Terasa malaikat seakan mencekiknya lagi kemudian melepaskan dan menyuruh membaca. Dijawabnya dalam keadaan takut untuk dicekik lagi: apa yang aku baca ? Malaikat berkata : “ Bacalah dengan nama Tuhanmu yang maha Pencipta; Dia Menciptakan manusia dari segumpal darah; Bacalah, Tuhanmu maha Mulia; Dia yang mengajarkan menulis; Dia yang mengajarkan manusia apa yang tidak diketahui”26 Kemudian beliau membaca ulang dan malaikatpun beranjak pergi, sedangkan ayat-ayat tersebut telah tercatat di hatinya”. Demikian Heikal menguraikan peristiwa turunnya wahyu kepada Muhammad tanpa berupaya mempertanyakan apakah Muhammad benar dalam keadaan tidur ketika malaikat datang? Bagaimanakah bentuk lembaran di tangan malaikat? Lalu tangan apakah gerangan yang terasa seakan mencekiknya. Jika Muhammad adalah seorang ummy27 yang tidak dapat membaca dan menulis, mengapa justeru malaikat datang membawa lembaran?
Two this kind of copies exist, the latter of the two is more intensely edited.[2] Ibn Hisham edited away from his perform "issues which it can be disgraceful to discuss; issues which might distress sure people; and these types of studies as al-Bakka'i instructed me he couldn't settle for as honest."[3]
Report this page